Tampil di BeTe KiTa, Dijamin Tidak bete Lagi!

Mau tampil di BeTe KiTa? Gampang.....! Tinggal kirim data informasi dan foto (bila ada) ke e-mail: betekita@yahoo.com. Tampil di BeTe KiTa dijamin bakalan tidak bete lagi. Coba aja.... deh.

Sudah ada tiga orang yang mendaftar menjadi calon Ketua Umum PP Pelti 2012 - 2017. Menurut Anda siapa yang pantas memimpin Pelti.

Kepengurusan PP Pelti 2007-2012 segera berakhir. Bagaimana menurut Anda tenis Indonesia selama 10 tahun ini?

Kamis, 22 Maret 2012

Mengungkap Pelaku Suap Sirkuit Tenis Nasional Pelti

Tidak diduga, coretan BeTe (Berita Tenis) KITA tentang "Suap Menodai Sirkuit Tenis Nasional" mendapat atensi dan tanggapan luar biasa dari para pembaca, khususnya pecinta tenis nasional. Mereka semua mengecam tindakan penyuapan tersebut. Bahkan ada mendesak Bete KITA segera mengungkap pelaku penyuapan tersebut. Tentu ini membuat BeTe KITA bergerak cepat melakukan investigasi lebih mendalam untuk mengetahui sosok pelaku tindakan tidak bermoral yang menodai jiwa sportivitas di olahraga itu.


    Dari informasi yang terkumpul diketahui, pemberi suap bergerak demi kepentingan kemenangan anaknya. Sedangkan penerima suap adalah pemain yang lagi membutuhkan dana untuk kepentingan keluarganya. Jadi begitu ada order maka keduanya acc. Dan, hasil pertandingan pun berubah drastis di lapangan.
    Sebelum mengungkap lebih jauh maka sebaiknya kita dengan dulu tanggapan yang masuk dari para pcinta tenis tentang kasus suap itu. Mereka yang memberikan komentar menunjukkan kepedulian besar pada pertenisan Indonesia. Ingin mengungkap dan membersihkan tenis Indonesia dari prakti suap dan kecurangan serta juga pilih kasih maupun akal-akalan demi keuntungan pribadi mau pun kelompok.
    Sedangkan ada juga pecinta tenis yang diam saja. Mereka tidak peduli kondisi tenis Indonesia saat ini. Kelompok ini bisa jadi apatis namun bisa juga takut memberi komentar karena ingin aman-aman saja. Baru kalau kepentingannya terusik mereka akan berteriak dengan suara menggelar dan menyambar bagai petir mematikan. Namun tentang keadaan orang lain mereka tidak peduli bahkan ngumpet cari aman.
    Inilah komen mereka yang peduli dan prihatin pada kasus suap yang menodai Sirkuit Tenis Nasional Pelti.
    "Wah sopo tuh mas, ambisi ortu sampe nyuap2 gitu.....kyknya aku tahu tuh, biar ga pernah ntn sirkuit, rasanya ga jauh2......tp apa pelti berani? Kita lihat ya........"
    "kayaknya penulisnya tidak mau menyebut nama. Tp bisa dibaca. Kita lihat saja aktion selanjutnya."
    "Kalau terbukti benar harus diberikan sanksi berat ini sangat memalukan !!"
         "Betul sekali. Tp apakah Pelti mau melakukan itu?"
          " Sudah terbiasa dari kecil seperti itu mungkin..
            Saya hanya berpikir..kenapa uang suapnya tidak dibuatkan turnamen untuk junior saja ya..??gak mungkin kan uang suapnya cuma 5-600rb untuk menang Sirkuit Tenis..??mesti juta'aaaaannnn.. :)"
           "Betulll sekaliiii."
            "Itulah orang berduit bisa beli apa saja termasuk sportifitas mestinya malu ya pada diri sendiri tapi kita doakan saja semoga si penyuap itu sadar, olah raga itu untuk membangun jiwa dan raga,raga kuat dan jiwa sehat? Sehat dalam arti jujur ayolah indonesia majukan tenis bersama2 agar bisa exsis di kancah nasional maupun internasional berjuang lah untuk meraih kemenangan sejati."
            17 jam yang lalu · SukaTidak Suka
          "Ahahahaha parah...."
           "Knp parah....."
           "kyk ap aj nyogok",,,kalo ngk mampu maen tennis gantung raket aj dari pada di lap menang mudah mentang" banyak duit...."
           "Ehhmmm...tiapa tyuuuuuuuuhhhh.... :D"
           "Gmn mau maju klo kyk gtu."
            "Pelti harusnya menyelidiki hal ini. ITF saja langsung menghukum petenis yang ketahuan main suap dan terlibat judi."
           Komentar-komentar yang luar biasa. Itu disampaikan lewat jejaring sosial. Sedangkan yang langsung telepon ke redaksi BeTe KITA juga banyak. Namun mereka lebih banyak curhat yang menyatakan suap itu tidak boleh dibiarkan. Ini lebih berbahaya dari pencatutan umur walau kedua-duanya sama-sama melanggar sportivitas.
    Harusnya PP Pelti di bawah pimpinan Ketua Umum Martina Wijaya segera melakukan penyelidikan. Kalau ditemukan maka harus segera dijatuhkan sanksi tanpa pandang bulu. Siapa pun pelakunya harus dihukum.
    "PP Pelti jangan tebang pilih. Kalau misalnya yang melakukan itu pengurus Pelti ya harus dihukum bahkan lebih keras. Pelti harus dibersihkan dari orang-orang yang suka manupulasi apa pun termasuk suap dan pengaturan skor pertandingan dan permainan peringkat serta sistem anak emas." Itu salah satu komentar yang berapi-api.
    Yang lainnya hanya tertawa ngangak ketika ditanya komentarnya. Mana mungkin, katanya, PP Pelti bisa memberantas masalah ini. Namun dia tetap berharap ada keputusan luar biasa dari Martina Wijaya untuk membersihkan tenis Indonesia dari tindakan tidak bermoral.
    kalau diungkapkan maka akan panjaaaaaaang sekaliiiiiiiii komentar-komentar disini. Namun intinya disebutkan, selama tenis Indonesia tidak bersih maka akan selalu ada permainan dan manipulasi. Selama itu pula prestasi susah berkembang. Tidak berkah gitu lho..... katanya.
    Soal mengungkap pelaku suap itu akan terus kami lakukan. Kami akan terus memantau dan memberikan informasi sampai ini terungkap tuntas. Sampai pelakunya sadar dan waras. Sampai tahu dan mengerti, tindakannya telah mengotorti tenis Indonesia.
    Sampai dia malu. Selain itu dia tahu bahwa kemenangan dengan cara tidak halal akan menghasilkan kemenangan semu. Tidak bisa melahirkan juara sejati. Justru mencetak juara karbitan yang tidak bermoral. Nantinya pasti akan memalukan dirinya sendiri, keluarganya, msyarakatnya dan negara serta bangsanya.
    Wahai penyuap sadarlah. Kita akan kejar sampai dimana pun untuk diungkap ke masyarakat tenis dan masyarakat olahraga Indonesia serta bangsa Indonesia.
    Ayo siapa yang mau berpartisipasi ikut memberantas ketidakbenaran di dunia tenis Indonesia? Kirimkan informasinya ke email: betekita@yahoo.com. Demi kebenaran kami siap bertindak. ***

1 komentar:

  1. Berani gak tu ANAK maen di Medan..
    biar gua suruh anak gua nyuapin bola tenis ke mulut si anak..(diGebok).
    Habis.., Maen keluar negeri..KEOK melulu..
    habisin tu duit bapak loe...

    Yuda-Medan

    BalasHapus