BeTe KITA - Pengurus Pusat Pelti tampaknya belum puas dengan tiga calon Ketua Umum yang akan memperebutkan kursi orang nomor satu tenis Indonesia pada Musyawarah Nasional Pelti di Manado, Sulawesi Utara, 23-25 November nanti. Untuk itulah Pelti masih menunggu calon ketum yang baru sampai 22 November. Bisa muncul calon baru yang mengejutkan?
Menurut pantauan BeTe KITA, sampai hari ini baru ada tiga calon ketum yaitu mantan pemain dan pelatih nasional, Wailan Walalani, Wibowo Suseno (Maman) Wirdjawan dan anggota DPRRI, Jafar Hafsah. Mereka sudah resmi mendaftar ke Panitia Penjarinan Calon Ketum Pelti dan juga sudah menggalang dukungan para Pengurus Provinsi Pelti yang mempunyai hak suara di Munas. Namun tiga calon itu belum membuat sreg Ketua Umum Pelti saat ini Martina Wijaya.
"Masih ada kemungkinan bertambah karena pendaftaran dibuka hingga 22 November. Bisa saja muncul calon baru yang mengejutkan. Yang jelas, siapa pun yang menjadi calon harus hadir dalam munas dan menyampaikan visi misinya," ujar Martina di sela-sela acara jumpa pers Turnamen Tenis PN Gas di Hotel The Sultan, Jakarta, Selasa (20/11).
Dari sana tampak masih terbuka kesempatan muncul calon lainnya di detik-detik akhir pendaftaran. Apalagi sudah muncul kasak kusuk yang menyatakan akan ada menteri dan pejabat tinggi yang akan tampil. Ini setelah Menteri Pariwisata dan Perekonomian Kreatif, Mari Eka Pengestu menolak dicalonkan.
Munculnya figur Menteri memang dinantikan karena ada yang menyebutkan, Martina sebenarnya ingin ketum Pelti nanti memiliki kaliber sekelas menteri karena tradisi dan juga tenis pernah melakukan itu. Siapa calon itu? Bisa saja Menteri Perubungan EE Mangindaan yang getol dan cinta tenis serta sekarang masih aktif main tenis. Juga Menpora Andi Mallarangeng yang mantan pemain tenis andal saat junior. Bisa juga Jaksa Agung Basrief Ali yang juga mantan pemain andal saat junior.
Bahkan ada suara yang santer bahwa banyak Pengprov mempunyai keinginan menaikkan Sekjen Pelti saat ini Subronto Laras menjadi Ketua Umum Pelti masa bakti 2012 - 2017. Subronto dipandang paling layak untuk meneruskan program dan kepemimpinan Martina yang sudah berlangsung baik. Subronto juga pasti mendapat dukungan penuh dari Martina.
Munculnya figur baru memang dinantikan karena tiga calon yang ada saat ini belum meyakinkan. Mereka belum mempunyai langkah yang mantap. Tim sukses mereka masih adem ayem sehingga masyarakat tenis meragukan kapasitas mereka. Apalagi Maman yang tidak muncul saat konsolidasi dengan Pengprov. Ada yang menduga dia kecewa karena bukan menjadi pilihan utama dan hanya jadi calon cadangan yang siap didepak kalau Mari Pangestu bersedia dan ada Mentri atau pejabat tinggi negara lain yang muncul. Sudah beitu ganjan ganjing diapusnya BP Migas saat ini akan berpengaruh pada kepemimpinan Maman yang juga Deputi Operasional BP Migas.
Gonjang ganjing BP Migas akan menyulitkan langkah Maman. Dengan pembubaran BP Migas maka Maman kedepan akan lebih disibukan mengurus lembaga itu. Belum lagi nanti kalau ada penyimpangan-penyimpangan yang merugikan negara. Ini akan sangat menguras perhatian dan waktu Maman.
Alasan itu juga yang membuat beberapa Pengprov Pelti mulai ragu pada Maman. Mereka pun kini berusaha mencari figur menteri dan pejabat tinggi negara yang akan dijadikan calon ketum baru. Kalau tidak mereka sepakat mengusung Subronto Laras. ***
Tampil di BeTe KiTa, Dijamin Tidak bete Lagi!
Mau tampil di BeTe KiTa? Gampang.....! Tinggal kirim data informasi dan foto (bila ada) ke e-mail: betekita@yahoo.com. Tampil di BeTe KiTa dijamin bakalan tidak bete lagi. Coba aja.... deh.
Sudah ada tiga orang yang mendaftar menjadi calon Ketua Umum PP Pelti 2012 - 2017. Menurut Anda siapa yang pantas memimpin Pelti.
Kepengurusan PP Pelti 2007-2012 segera berakhir. Bagaimana menurut Anda tenis Indonesia selama 10 tahun ini?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar