Dijumpai di sela-sela pemberian kadeudeuh dari Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Kamis (1/3), Haekal tampak cool. Dengan seragam SMP kebanggaannya Haekal memenuhi undangan Gubernur Banten, bersama Kendra Yanuar Rahma, siswa kelas V SD Sumber Jaya 1 Sumur, Ujung Kulon, peraih Paris Panasonic Award. Ditanya tentang kiprahnya dalam cabang tenis lapangan, Haekal pun bercerita penuh semangat.
Tenis Lapangan lebih spesial
dibandingkan jenis olahraga lainnya. Demikian diungkapkan Haekal, yang
akan mengikuti ITF Asia 14 dan Under Development Championships 2012 di
Manila, Filipina, terhitung sejak Minggu hingga Jumat (4-16/3)
mendatang.
Kecintaannya terhadap tenis lapangan,
muncul sejak kecil. Kecintaan itu akhirnya membuahkan prestasi ketika
duduk di bangku kelas III SD. “Pada usai 10 tahun, saya mendapatkan
juara 1 kelompok usia 10 tahun pada Tennis School Junior Open Seri I di
Cilandak Sport Center Jakarta,” kata Haekal kepada Banten Pos belum lama
ini.
Menurut warga Pamulang Permai, Tangerang
Selatan ini, tenis lapangan merupakan olahraga spesial, lantaran tidak
semua orang bisa memainkannya. “Tidak hanya butuh tenaga dan
konsentrasi, namun dalam permainan tenis lapangan juga membutuhkan
mental yang kuat. Ketika menghadapi lawan yang tangguh sekalipun, tetap
harus optimis,” urai bocah yang pernah mendapatkan juara 1 kelompok umur
12 tahun putra, pada Piala Ferry Raturandang di Lapangan Tenis Senayan
Jakarta, 2009 silam.
Bila sebelumnya ia berkiprah hanya
lintas provinsi, pecinta games online ini pun mulai mengepakan sayapnya
ke mancanegara. Haekal mengaku akan memberikan yang terbaik bagi
Provinsi Banten khususnya dan Indonesia umumnya, dalam pertandingan ITF
Asia 14 dan Under Development Championships 2012 di Manila Philipina.
“Tentunya persiapan yang saya lakukan adalah berlatih lebih giat lagi dan mempersiapkan fisik dan mental,” katanya.
Sementara itu, Mulham, ayah Haekal
mengatakan, dukungan dari keluarga selalu diberikan kepada putranya
tersebut. Karena itu, keluarga mengarahkan supaya lebih baik agar
olahraga yang digandrungi anaknya tersebut bisa terus berprestasi.
“Keluarga hanya mendorong. Saya pernah
bertanya kepada Haekal tentang pilihan olahraga yang disukainya. Haekal
menjawab tenis lapangan. Kami pun mendukungnya, dan memasukan Haekal ke
sekolah khusus,” katanya kepada Banten Pos.
Pria berkacamata ini mengaku, Haekal
seperti anak-anak lain seusianya. Namun, sejak kecil Haekal memang
senang sekali bermain tenis lapangan. Karena kebetulan, ayahnya
merupakan staf keuangan di Sekolah Tenis Yayuk Basuki. Akhirnya Haekal
pun ditempa tiga orang pelatih handal, yang salah satunya adalah suami
Yayuk Basuki.
Menurut Mulham, Haekal yang tergabung
dalam Yayuk Basuki Tennis Academy, tergolong anak yang aktif dan cerdas.
Haekal yang hobi sekali bermain games dan mobil-mobilan, ternyata juga
mampu mengenali berbagai merk dan jenis mobil hanya dengan cara melihat
sekilas saja. Bukan hanya itu, termasuk tahun keluaran mobilnya juga ia
bisa jawab dengan tepat.
Sementara Kepala SMP Muhammadiyah 22
Pamulang, Hudaefi mengungkapkan, Haekal adalah salah satu siswa
berprestasi di sekolah yang dipimpinnya. Menurutnya, masih ada puluhan
siswa lain yang memiliki prestasi membanggakan. Namun rata-rata baru
pada tingkat daerah dan nasional. Berbeda dengan Haekal yang siap
bertarung pada ajang internasional.
“Di sekolah kami itu ada kelas khusus,
yaitu sport class program. Di kelas ini sekitar 30 siswa diberikan
bimbingan secara khusus tentang olahraga yang disukainya. Namun semua
siswa tidak akan ketinggalan pelajaran, karena setiap siswa yang masuk
sekolah khusus juga akan mendapatkan pelajaran umum lainnya secara
khusus,” ujar Hudaefi.
Terkait Haekal, pihaknya mengaku merasa
bangga, dan berharap Haekal bisa mengukir prestasi gemilang pada ajang
tingkat internasional tersebut.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar