Tampil di BeTe KiTa, Dijamin Tidak bete Lagi!

Mau tampil di BeTe KiTa? Gampang.....! Tinggal kirim data informasi dan foto (bila ada) ke e-mail: betekita@yahoo.com. Tampil di BeTe KiTa dijamin bakalan tidak bete lagi. Coba aja.... deh.

Sudah ada tiga orang yang mendaftar menjadi calon Ketua Umum PP Pelti 2012 - 2017. Menurut Anda siapa yang pantas memimpin Pelti.

Kepengurusan PP Pelti 2007-2012 segera berakhir. Bagaimana menurut Anda tenis Indonesia selama 10 tahun ini?

Senin, 05 Maret 2012

Haekal Ramadhan: Kebanggaan Banten Tempaan Yayuk Basuki

Sejak duduk di Kelas III SD, pemilik nama lengkap Haekal Ramadhan ini sudah akrab dengan raket tenis lapangan sejak usia 7 tahun. Di usia 10 tahun, Haekal pun berhasil menyabet medali juara 1. Empat tahun berlalu, Haekal telah mengantongi sedikitnya 49 medali dari berbagai pertandingan. Kini siswa Kelas II SMP Muhammadiyah 22 Pamulang, siap bertolak ke Manila, Filipina mewakili Indonesia di kancah Internasional.



Dijumpai di sela-sela pemberian kadeudeuh dari Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Kamis (1/3), Haekal tampak cool. Dengan seragam SMP kebanggaannya Haekal memenuhi undangan Gubernur Banten, bersama Kendra Yanuar Rahma, siswa kelas V SD Sumber Jaya 1 Sumur, Ujung Kulon, peraih Paris Panasonic Award. Ditanya tentang kiprahnya dalam cabang tenis lapangan, Haekal pun bercerita penuh semangat.
Tenis Lapangan lebih spesial dibandingkan jenis olahraga lainnya. Demikian diungkapkan Haekal, yang akan mengikuti ITF Asia 14 dan Under Development Championships 2012 di Manila, Filipina, terhitung sejak Minggu hingga Jumat (4-16/3) mendatang.
Kecintaannya terhadap tenis lapangan, muncul sejak kecil. Kecintaan itu akhirnya membuahkan prestasi ketika duduk di bangku kelas III SD. “Pada usai 10 tahun, saya mendapatkan juara 1 kelompok usia 10 tahun pada Tennis School Junior Open Seri I di Cilandak Sport Center Jakarta,” kata Haekal kepada Banten Pos belum lama ini.
Menurut warga Pamulang Permai, Tangerang Selatan ini, tenis lapangan merupakan olahraga spesial, lantaran tidak semua orang bisa memainkannya. “Tidak hanya butuh tenaga dan konsentrasi, namun dalam permainan tenis lapangan juga membutuhkan mental yang kuat. Ketika menghadapi lawan yang tangguh sekalipun, tetap harus optimis,” urai bocah yang pernah mendapatkan juara 1 kelompok umur 12 tahun putra, pada Piala Ferry Raturandang di Lapangan Tenis Senayan Jakarta, 2009 silam.
Bila sebelumnya ia berkiprah hanya lintas provinsi, pecinta games online ini pun mulai mengepakan sayapnya ke mancanegara. Haekal mengaku akan memberikan yang terbaik bagi Provinsi Banten khususnya dan Indonesia umumnya, dalam pertandingan ITF Asia 14 dan Under Development Championships 2012 di Manila Philipina.
“Tentunya persiapan yang saya lakukan adalah berlatih lebih giat lagi dan mempersiapkan fisik dan mental,” katanya.
Sementara itu, Mulham, ayah Haekal mengatakan, dukungan dari keluarga selalu diberikan kepada putranya tersebut. Karena itu, keluarga mengarahkan supaya lebih baik agar olahraga yang digandrungi anaknya tersebut bisa terus berprestasi.
“Keluarga hanya mendorong. Saya pernah bertanya kepada Haekal tentang pilihan olahraga yang disukainya. Haekal menjawab tenis lapangan. Kami pun mendukungnya, dan memasukan Haekal ke sekolah khusus,” katanya kepada Banten Pos.
Pria berkacamata ini mengaku, Haekal seperti anak-anak lain seusianya. Namun, sejak kecil Haekal memang senang sekali bermain tenis lapangan. Karena kebetulan, ayahnya merupakan staf keuangan di Sekolah Tenis Yayuk Basuki. Akhirnya Haekal pun ditempa tiga orang pelatih handal, yang salah satunya adalah suami Yayuk Basuki.
Menurut Mulham, Haekal yang tergabung dalam Yayuk Basuki Tennis Academy, tergolong anak yang aktif dan cerdas. Haekal yang hobi sekali bermain games dan mobil-mobilan, ternyata juga mampu mengenali berbagai merk dan jenis mobil hanya dengan cara melihat sekilas saja. Bukan hanya itu, termasuk tahun keluaran mobilnya juga ia bisa jawab dengan tepat.
Sementara Kepala SMP Muhammadiyah 22 Pamulang, Hudaefi mengungkapkan, Haekal adalah salah satu siswa berprestasi di sekolah yang dipimpinnya. Menurutnya, masih ada puluhan siswa lain yang memiliki prestasi membanggakan. Namun rata-rata baru pada tingkat daerah dan nasional. Berbeda dengan Haekal yang siap bertarung pada ajang internasional.
“Di sekolah kami itu ada kelas khusus, yaitu sport class program. Di kelas ini sekitar 30 siswa diberikan bimbingan secara khusus tentang olahraga yang disukainya. Namun semua siswa tidak akan ketinggalan pelajaran, karena setiap siswa yang masuk sekolah khusus juga akan mendapatkan pelajaran umum lainnya secara khusus,” ujar Hudaefi.
Terkait Haekal, pihaknya mengaku merasa bangga, dan berharap Haekal bisa mengukir prestasi gemilang pada ajang tingkat internasional tersebut.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar