Pada
pertemuan sebelumnya di seri pertama sirkuit ini di Pusat Tenis
Kamayoran, Jakarta, Indra kalah tiga set di babak pertama. Kali ini
Indra terlihat tampil lebih tenang dan lebih fokus.
“Di
set pertama saya main terburu-buru dan ingin cepat-cepat ‘membunuh’.
Akibatnya malah saya banyak mati sendiri dan kalah. Baru di set kedua
saya tampil lebih tenang dan banyak membuat poin sehingga akhirnya
menang,” kata Indra.
Pada
set kedua tersebut justru Frederico yang tampil terburu-buru dan banyak
membuat kesalahan sendiri. Frederico beberapa kali membanting raketnya
karena frustrasi.
Pada
set ketiga Indra tampil semakin percaya diri dan mengendalikan penuh
permainan. Sebaliknya Frederico yang baru berusia 17 tahun ini tampil
seperti tanpa harapan dan dikunci di kedudukan 6-2.
“Di
set kedua saya banyak membuat kesalahan sendiri. Servis pertama saya
juga tidak bagus. Pada set ketiga fisik saya sudah habis dan akhirnya
kalah,” Frederico mengungkapkan.
Pada
babak final Indra menghadapi unggulan ketujuh Ryan Marlo Ardianto
(Jabar). Ryan di semifinal mengalahkan petenis junior asal Jatim bukan
unggulan M. Rizky Widianto 6-2, 6-1.
“Saya
tahu persis karakter Rizky yang masih junior dan temperamen. Karena
itulah saya tampil setenang mungkin agar tidak terpancing emosi saya.
Dengan cara inilah saya dapat meredam dia,” tutur Ryan.
Tentang
pertandingan babak final, Ryan menyatakan akan berusaha tampil sebaik
mungkin. “Saya akan mencoba tampil tetap tenang, berkonsentrasi penuh
dan sedikit mungkin membuat kesalahan sendiri,” Ryan menambahkan.
Pertemuan
Ryan dengan Indra di babak final hari Minggu (18/3) merupakan pertemuan
pertama. “Meskipun kami berlum pernah bertemu pada pertandingan
sebelumnya, namun kami sudah saling tahu permainan masing-masing.
Peluang kami 50:50,” Indra menegaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar