Meski harus diakui dari segi kecepatan, Tito jauh lebih unggul, namun dari sisi kematangan dan kesabaran dia masih harus belajar dari seniornya itu. Bastian tampil sangat sabar dan lebih banyak meraih poin dari penempatan bolanya yang akurat.
Pada babak perempat final Jumat (9/3) Bastian bertemu unggulan keempat Wisnu Adi Nugroho (Jateng). Wisnu merupakan pemain nasional beda dua generasi di bawah Sebastian.
Di atas kertas sulit bagi Bastian untuk dapat menjinakkan Wisnu yang memiliki kecepatan dan kekuatan pukulan lebih ketimbang dirinya. Wisnu lolos ke babak perempat final dengan menyisihkan Ahmad Maulana Baezuri (Kaltim) 6-0, 6-1.
Selain Sebastian ada dua pemain veteran lainnya yang juga mengikuti Sirkuit Tenis Nasional ini, yakni Marco Sitepu (43) dan Andrian Rarurandang (35). Marco kandas di babak final kualifikasi, sementara Andrian terhenti di babak pertama.
Sirkuit Nasional berhadiah uang total Rp 60 juta setiap serinya ini diselenggarakan oleh Pengurus Pusat Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (Pelti). Sembilan seri berikutnya akan dilaksanakan di Bandung (12-18 Maret), Samarinda (9-15 April), Balikpapan (16-22 April), Singaraja (14-20 Mei), Surabaya (21-27 Mei), Solo (28-3 Juni), Yogyakarta (4-10 Juni), Palembang (2-8 Juli), Pekanbaru (9-15 Juli).
Sirkuit nasional ini dimaksudkan sebagai turnamen pemanasan menjelang PON VIII di Riau, 8-22 September mendatang.
Aditya dan Wisnu ke Perempat Final
Unggulan pertama tunggal putra, Aditya Hari Sasongko, dan unggulan keempat Wisnu Adi Nugroho (Jateng) melaju mulus ke babak perempat final Sirkuit Tenis Nasional, setelah menang atas lawan masing-masing di babak kedua di Pusat Tenis Kemayoran, Jakarta, Kamis (8/3). Aditya menang mudah 6-1, 6-0 atas Arynkgo Mesakh (Jateng), sementara Wisnu menyisihkan Ahmad Maulana Baezuri (Kaltim) 6-4, 6-2. Di babak perempat final Aditya menghadapi pemenang pertandingan M. Rizky Widianto (Jatim) melawan Ekky Hamsyah (DKI). Sedangkan Wisnu akan bertemu pemenang pertandingan Tito Parulian (Riau) melawan Sebastian Dacosta (Kaltim).Pertandingan Aditya melawam Arynkgo berlangsung berat sebelah. Hal ini disebabkan level permainan Aditya dapat dikatakan dua tingkat di atas Arynkgo. Karena itulah Aditya, pemain tim nasional Indonesia ini, menguasai penuh pertandingan tersebut.
Demikian pula dengan Wisnu yang memiliki level permainan di atas Ahmad Maulana. Itu sebabnya Wisnu dapat dengan mudah mendiktekan permainannya.
Pada bagian enam tujuh pemain unggulan melaju ke babak perempat final setelah menang atas lawan masing-masing. Unggulan ketiga Cynthia Melita (Jateng) menang mudah 6-4, 6-1 atas Nurdina Marini sari (Jatim). Tria Rizki Amalia (Jabar/unggulan 4) mengalahkan Sisca Budi Mawarni (Jatim). Unggulan keenam Idhun Safaati (Jateng) menyisihkan Setia Indri Harti (Kalsel) 6-1, 6-2. Unggulan ketujuh Rani Fitria Wardhani (DIY) menyingkirkan Nurdina Marini Sari (Jatim) 6-4, 6-2. Unggulan kedua Lavinia Tananta (Jateng) menang mudah 6-0, 6-0 atas Prima Lestari (Jateng).
Satu pemain bukan unggulan, Dyah Mustika Pratiwi (Jatim) lolos ke perempat final dengan menyisihkan Agustine P. Palupi (DKI) 6-2, 6-2. Satu tempat lagi di babak final masih diperebutkan unggulan pertama Jessy Rompies (Kaltim) bs Athena Natalia (DKI). (s:pelti/BT-1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar