Jessy
yang ditempatkan sebagai unggulan pertama, tampil dalam kondisi sakit
flu. Dia memaksakan tampil namun kemudian tidak dapat bermain maksimal.
Di
set pertama Jessy harus berusaha keras memperbaiki servis pertamanya
yang banyak nyangkut net. Servisnya tiga kali dipatahkan Athena pada game pertama, ketiga, dan ketujuh sebelum akhirnya menyerah 6-4.
Pada set kedua Jessy mencoba bangkit, namun kondisinya malahan semakin memburuk. Pada game
keempat setelah tertinggal 1-2, Jessy terlihat muntah-muntah di tepi
lapangan. Dia sempat mendapat perawatan tim medis sebelum kemudian
tampil kembali.
Selanjutnya
Jessy hanya dapat bertahan dan akhirnya kalah 6-1. “Kayaknya asam
lambung saya naik membuat perut saya mual,” tutur Jessy.
Sementara
itu, Athena menyatakan cukup puas dengan cara bermainnya hingga sejauh
ini. Tentang kemenangannya yang diraih karena lawan sakit, Athena
mengatakan, “Saya mesti melakukan apa?”
Kemenangan
Athena atas Jessy kali ini merupakan pembalasan atas kekalahannya pada
seri pertama di Jakarta, dua minggu lalu. Waktu itu Athena dikalahkan
Jessy 6-3, 6-4 di babak kedua.
Athena pada seri kedua ini masuk babak utama setelah mendapat wild card
atau hak istimewa tanpa harus mengikuti babak kualifikasi. Sejak babak
pertama Athena belum kehilangan satu set pun hingga babak final. Athena
mengaku akan mengikuti seri berikutnya di Samarinda dan Balikpapan.
Athena
merupakan satu di antara pemain yang disiapkan Pengprov Pelti DKI untuk
menghadapi PON XVIII. Sirkuit ini merupakan turnamen pemanasan
menjelang PON XVIII di Riau, 9-22 September mendatang.
Masih
terdapat delapan seri sirkuit lagi yang akan dilaksanakan di di
Samarinda (9-15 April), Balikpapan (16-22 April), Singaraja (14-20 Mei),
Surabaya (21-27 Mei), Semarang (28 Mei-3 Juni), Yogyakarta (4-10 Juni),
Palembang (2-8 Juli), Pekanbaru (9-15 Juli).(s:pelti/BT-1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar