Tampil di BeTe KiTa, Dijamin Tidak bete Lagi!

Mau tampil di BeTe KiTa? Gampang.....! Tinggal kirim data informasi dan foto (bila ada) ke e-mail: betekita@yahoo.com. Tampil di BeTe KiTa dijamin bakalan tidak bete lagi. Coba aja.... deh.

Sudah ada tiga orang yang mendaftar menjadi calon Ketua Umum PP Pelti 2012 - 2017. Menurut Anda siapa yang pantas memimpin Pelti.

Kepengurusan PP Pelti 2007-2012 segera berakhir. Bagaimana menurut Anda tenis Indonesia selama 10 tahun ini?

Kamis, 15 Maret 2012

Pelti Sulsel Minta Pelti Pusat Segera Bersikap

Pengurus Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (Pelti) Sulawesi Selatan beberapa waktu yang lalu, telah mengirim surat protes terhadap Pengurus Besar (PB) Pelti.Namun PB sampai saat ini belum memberikan komentar apapun terkait protes ke absahan Atlit tenis asal Papua dan Aceh pada pra Pon di Palembang, Desember 2011 lalu.

  Menurut Sekretaris KONI­ Sulsel, Nukhrawi Nawir sa­at dikonfirmasi, saat ini Pelti Sulawesi selatan masih menunggu jawaban surat dari PB, jika terbukti benar dugaan Atlit yang menperkuat Provinsi Aceh dan Papua itu benar Ilegal.
"Maka sepantutnya PB sebagai pemegang otorisasi tertinggi olahraga tennis lapangan di Indonesia harus mengambil langkah langkah yang bijak dan keputusan yang tegas terhadap ke dua Provinsi tersebut," terang Nukhrawi, Rabu, 14 Maret.
Selain itu kata dosen yang juga mengajar di Kampus Fakultas Ilmu Keolahragaa (FIK) UNM ini, mengharapkan persoalan ini secepatnya menemui titik terang sebelum masa pendaftaran PON XVIII Provinsi di Riau itu ditutup.
"Saat ini kami belum bisa berkata banyak karena dari PB pusat sendiri belum memberikan tanggapannya. Kita tetap menghormati aturan yang berlaku, tapi aturan dan sanksi pasti ada jika salah satu kontingen dari daerah lain itu merugikan kontingen yang lainnya," terangnya.
Namun Pengurus Pelti Sulsel, ingin agar daftar atlet yang lolos PON XVIII utamanya dari Aceh dan Papua agar berkasnya ditinjau ulang, karena petenis kedua provinsi itu diketahui mengambil atlet dari luar daerahnya untuk memperkuat cabang olahraga tenis lapangan di Palembang tahun Lalu.
Aturan itu pastinya melanggar peraturan PON, dimana sebelum pertandingan digelar dalam teknical miting dilaksanakan dilarang memakai atlet dari luar daerah.
Bahkan atlet mereka tak dilengkapi dengan surat izin dari provinsi sebelumnya ke provinsi yang ditujunya pada saat Pra-PON berlangsung.
Seandainya PB Pelti menanggapi surat protes Sulsel benar, kata, Nawir, maka atlet tenis lapangan Sulsel bisa lolos ke PON, pasalnya Pra-PON cabang olahraga itu yang digelar di Palembang tahun lalu, kontingen tenis Sulsel berada di posisi ke lima dari semua peserta pra PON.
Sementara itu, Wakil Ketua Pelti Sulsel, Andi Marzuki Wadeng menambahkan, kalau aturan itu ditegakkan Atlet Sulsel bisa lolos bahkan langsung naik ke posisi empat.
"Kami mengharap PB Pelti segera menentukan sikap secepatnya," ujarnya.
Menurutnya, yang berhak mengikuti PON adalah kontingen dari Sulsel karena Atlet yang digunakan semuanya merupakan putra daerah, selain itu peringkatnya bisa naik posisi kalau PB Pelti menegakkan aturan PON, dimana peserta PON minimal menempati peringkat empat untuk lolos ke Pon Provinsi Riau 9 Februari mendatang.
Jumat 9 maret lalu, pendaftaran atlet PON gelombang pertama telah dibuka. Namun PB Pelti belum menanggapi protes tersebut, harapan Pelti Sulsel untuk berkompetisi di PON kemungkinan besar tidak ikut meramaikan PON yang ke XVIII di Provinsi Riau nanti.(S:cakrawalaberita/BT-1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar