Melihat postur tubuhnya yang tinggi dan atletis, Nauval Adil Sagala
memiliki kemampuan untuk menjadi pemain andalan di cabang tenis. Apalagi
dia juga mempunyai bekal pukulan backhand dan forehand yang keras.
Tidak mengherankan bila pelatih Bunge Nahor Tennis Club, Bunge Nahor
yang menangani Nouval menyatakan, anak asuhnya itu memiliki kemampuan
untuk menjadi pemain nasional dan bahkan internasional.
"Saya akan menekuni tenis dengan baik dan serius seterusnya. Ini karena saya ingin meraih prestasi lewat olahraga ini sehingga bisa membanggakan orangtua," kata Nauval usai berlatih di BNTP, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (24/10).
Di bawah asuhan Bunge Nahor yang mantan pemain dan pelatih nasional itu, Nauval terlihat berlatih dengan keras. Anak tunggal pasangan suami istri Djauhari Sagala dan Kusumah Hardiastuti itu tampak serius memukul bola yang diberikan pelatihnya. Panas terik tidak mengendorkan semangatnya.
"Saya berlatih tenis sejak masih di sekolah taman kanak-kanak. Namun kemudian sempat berhenti untuk mengikuti kegiatan lain. Namun setelah berhenti agak lama akhirnya saya kembali ke tenis," ujar Nauval yang lahir di Depok, Jawa Barat, 10 Desember 1997 itu.
Dia menjelaskan, selain karena sudah bisa menikmati permainan tenis maka langkahnya kembali ke permainan itu juga memberikan dampak positif baginya. Tenis menjadi pilihannya kembali untuk mengisi kegiatannya yang bermanfaat.
"Lewa tenis saya ingin menjadi pemain nasional. Bahkan saya akan mencoba menjadi pemain internasional," ujar pemilik tinggi 172 cm dan berat 60 kg itu sambil tersenyum.
Siswa kelas III Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama itu menyatakan, sejak awal dirinya berlatih di BNTP. Dia merasa cocok dengan program latihan yang diberikan. Bahkan dirinya juga sudah mulai tampil mengikuti turnamen. "Orangtua saya amat mendukung saya menjadi pemain tenis," kata pengagum Novak Djokovic dan Yayuk Basuki itu.
Demi mewujudkan cita-citanya menjadi pemain andalan, Nauval akan terus bermain tenis. "Memang awalnya berat namun kalau sudah tahu celahnya maka semuanya menyenangkan. Mudah-mudahan saya bisa terus meningkatkan permainan saya," ucap Nauval yang prestasi sekolahnya juga tidak mengecewakan.
"Saya akan menekuni tenis dengan baik dan serius seterusnya. Ini karena saya ingin meraih prestasi lewat olahraga ini sehingga bisa membanggakan orangtua," kata Nauval usai berlatih di BNTP, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (24/10).
Di bawah asuhan Bunge Nahor yang mantan pemain dan pelatih nasional itu, Nauval terlihat berlatih dengan keras. Anak tunggal pasangan suami istri Djauhari Sagala dan Kusumah Hardiastuti itu tampak serius memukul bola yang diberikan pelatihnya. Panas terik tidak mengendorkan semangatnya.
"Saya berlatih tenis sejak masih di sekolah taman kanak-kanak. Namun kemudian sempat berhenti untuk mengikuti kegiatan lain. Namun setelah berhenti agak lama akhirnya saya kembali ke tenis," ujar Nauval yang lahir di Depok, Jawa Barat, 10 Desember 1997 itu.
Dia menjelaskan, selain karena sudah bisa menikmati permainan tenis maka langkahnya kembali ke permainan itu juga memberikan dampak positif baginya. Tenis menjadi pilihannya kembali untuk mengisi kegiatannya yang bermanfaat.
"Lewa tenis saya ingin menjadi pemain nasional. Bahkan saya akan mencoba menjadi pemain internasional," ujar pemilik tinggi 172 cm dan berat 60 kg itu sambil tersenyum.
Siswa kelas III Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama itu menyatakan, sejak awal dirinya berlatih di BNTP. Dia merasa cocok dengan program latihan yang diberikan. Bahkan dirinya juga sudah mulai tampil mengikuti turnamen. "Orangtua saya amat mendukung saya menjadi pemain tenis," kata pengagum Novak Djokovic dan Yayuk Basuki itu.
Demi mewujudkan cita-citanya menjadi pemain andalan, Nauval akan terus bermain tenis. "Memang awalnya berat namun kalau sudah tahu celahnya maka semuanya menyenangkan. Mudah-mudahan saya bisa terus meningkatkan permainan saya," ucap Nauval yang prestasi sekolahnya juga tidak mengecewakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar